Manusia Sebagai Khalifah Bumi
"Alloh adalah Dzat yang paling mencintai Manusia, oleh karena itu Dia membenci manusia yang melukai dirinya sendiri, apalagi membunuh sesamanya. Tetapi, Dia sangat mencintai manusia yang berbuat baik, baik untuk dirinya sendiri maupun sesamanya "
Penciptaan Adam AS
Suatu ketika, Allah berbicara di hadapan para
malaikat. Isi pembicaraan berkisar tentang penciptaan Adam, leluhur manusia.
Adam dan keturunannya ini kelak akan menjadi khalifah (wakil) Allah di bumi.
Tugas mereka memakmurkan bumi. Mendengar penjelasan itu, para malaikat heran.
Kenapa harus Adam dan anak cucunya yang menjadi khalifah? Mestinya, malaikat
yang diberi kehormatan seperti itu. Bukankah malaikat senantiasa bertasbih
kepada Allah? Bumi akan aman bila dihuni malaikat. Tak akan ada kerusakan dan
pertumpahan darah.
Para malaikat merasa penasaran. Mungkinkah selama
ini Allah kurang berkenan dengan peribadatan mereka? Oleh karena itu, Allah
berkehendak menciptakan makhluk yang lebih baik. Mereka khawatir kalau Allah
menciptakan Adam itu lantaran kelalaian mereka. Atau ada kesalahan yang mereka
lakukan tanpa disadari. Muncul juga keraguan di kalangan malaikat.
Mampukah manusia mengemban tugas berat itu? Sebab, sebelumnya bumi pernah
dihuni oleh kalangan jin. Ternyata, mereka sering berbuat keonaran. Banyak
terjadi pertumpahan darah, kemaksiatan, dan kerusakan di sana. Bukan tidak mungkin
Adam dan anak cucunya juga akan melakukan hal sama.
Keraguan para malaikat sebenarnya tidak beralasan.
Sebab, Adam mempunyai beberapa keistimewaan. Adam diciptakan langsung oleh
tangan Allah. Ruhnya juga langsung ditiupkan olehNya. Selain itu, Adam juga
dikaruniai akal. Berkat akal inilah Adam bisa mengamati, mempelajari, dan
memahami benda-benda. Akal inilah yang memungkinkan Adam dan anak cucunya bisa
menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi. Keistimewaan ini benar-benar
terbukti. Adam mampu mengungkapkan nama benda-benda. Kemampuan ini
ternyata tidak dimiliki para malaikat. Mereka bungkam ketika disuruh untuk
melakukan hal sama. Akhirnya, para malaikat pun mengakui keistimewaan Adam.
Kata Adam berasal dari Adim. Adimul Ardli berarti
permukaan bumi. Nama Adam erat kaitannya dengan bahan penciptaan. Adam
diciptakan dari tanah yang ada di permukaan bumi. Setelah mati, Adam dan anak
cucunya juga akan dikuburkan di dalam tanah.
Akhirnya, wujud Adam menjadi sempurna. Allah
kemudian meniupkan ruh kepadanya. Setelah ruh ditiupkan, Allah menyampaikan
sebuah titah kepada para malaikat. Titah itu juga berlaku bagi makhluk lain
yang saat itu berada dekat dengan para malaikat. Isi titah menyebutkan agar
para malaikat bersujud kepada Adam. Suatu penghormatan yang tak diberikan
kepada makhluk selainnya. Alhasil, para malaikat patuh kepada titah sang
pencipta. Mereka bersujud kepada Adam. Namun, ada makhluk yang membangkang.
Dialah si Sombong Iblis. Makhluk dari kalangan bangsa jin ini merasa sok hebat.
Dia merasa lebih mulia ketimbang Adam. Alasannya, iblis diciptakan dari api,
sedangkan Adam dari tanah. Api lebih baik daripada tanah?
Bukti Kekhalifahan yang Dapat di Lihat di Atas Bumi
Alloh SWT memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada Adam. "Malaikat Bersujud" memiliki makna yang teramat mendalam. Hal ini karena begitu kompleksnya tugas yang di emban oleh para malaikat, terlebih jumlah malaikat ini luar biasa jumlahnya, hingga hanya Alloh SWT yang tahu jumlah sebenarnya. Jika semua malaikat diperintahkan untuk bersujud pada Adam, artinya Alloh memerintahkan Malaikat untuk tunduk/taat/hormat/menjaga Adam hingga waktu yang juga hanya Alloh SWT yang tahu.
Dari mana kita bisa melihat penjagaan dari tangan-tangan Alloh SWT ini (Malaikat) ??
Seperti kita ketahui, Malaikat memiliki banyak sekali tugas. Misalnya, Malaikat penjaga arsy, pemberi rizqi (Mikail), pemberi ilmu pengetahuan (Jibril), pencatat amal manusia (Rakib & Atid), peniup terompet kiamat (Israfil), Pencabut nyawa (Izrail), pemeriksa amal di alam kubur (Munkar & Nangkir), penjaga pintu surga dan neraka (Ridwan & Malik), dan banyak malaikat lainnya yang hanya Alloh yang tahu pasti terkait tugas-tugas malaikat tersebut. Semua malaikat itu di minta bersujud pada Adam. Artinya, mereka di perintahkan untuk berkerja dan membantu kehidupan Adam dan keturunannya. Alloh memerintahkan Adam untuk menjadi Khalifah di bumi artinya bumi telah di tundukan khusus untuk kehidupan Adam dan keturunannya. Diatas bumi lah Alloh memberi rizqi, ilmu pengetahuan, serta membimbing manusia melalui tangan-tangan-Nya (Malaikat) yang tidak dapat di lihat secara kasat mata oleh manusia itu sendiri. Kenapa? Karena kita dan malaikat terpisah oleh "dinding yang kokoh" sehingga kita tidak bisa melihat sosok mereka.
Bukti Penundukan Bumi untuk Manusia?
Soal ini, saya harus bertanya balik pada pembaca. Pernahkah kamu merasa bumi bukan tempat tinggal yang aman untuk manusia? Pernahkah kamu merasa bumi tidak lagi kondusif untuk hidup? Bumi sangat kondusif dan sangat mendukung kehidupan manusia. Kita bisa makan dari tanaman dan hewan di bumi. kita bisa meminum air sepuasnya dari air yang di simpan oleh tanah. Dengan ilmu pengatahun yang kita miliki, kita bisa mengolah apa saja yang ada di bumi hingga dapat hidup berkecukupan. Kita senang, kita bahagia, kita terhibur seperti saat melihat tanaman yang hijau, melihat langit yang penuh bintang, melihat peternakan yang lucu-lucu, bahkan melihat hasil karya ciptaan manusia itu sendiri, kita bahagia di bumi bahkan hingga sering takut mengingat mati. Pernahkah pembaca bertanya, untuk apa ada bakteri? Untuk apa ada tanaman dan hewan? Untuk apa ada hujan? Untuk apa ada matahari, bulan dan bintang? Untuk apa ada laut? jawabannya sangat jelas, itu untuk kepentingan kehidupan Adam dan keturunannya. Perlu di garis bawahi segala yang ada di bumi dan jagat raya di ciptakan untuk kepentingan Adam dan keturunannya. Dari penciptaan dan penundukan-penundukan tersebut, Adam dan Keturunannya pun (seharusnya) tidak melupakan Tuhan.
Pernahkah pembaca bertanya, siapakah sebenarnya yang berperan di balik keteraturan yang sempurna ini? Alloh adalah Dzat yang paling mencintai Adam dan keturunannya. Sekiranya bumi dan segala yang berada di atasnya tidak di tundukan untuk manusia, semua akan terlihat buas. Tanaman buas, sehingga apabila ada manusia di sekitarnya, tanaman mengeluarkan racun yang bisa saja membunuh manusia terus manusia makan apa kalau tanaman buas semua. Semua binatang menjadi liar, kita bisa punah di makan mereka boro-boro jadi khalifah nyelametin diri aja susah. Bumi kering kerontang seperti Merkurius, tidak ada air untuk minum apalagi mandi, padahal 70 persen tubuh manusia terdiri dari air mustahil manusia ada apalagi beranak pinak seperti sekarang ampek pertumbuhan penduduk saja perlu di tekan.
Lalu, bagaimana Alloh merukunkan kehidupan antar manusia agar tidak saling bermusuhan dan saling menghancurkan? Itu tujuan Alloh SWT menurunkan Agama, untuk mengingatkan bahwa setiap manusia sebenarnya adalah saudara dan sudah seharusnya saling menjaga dan mengingatkan. Dan masih banyak sekali bukti-bukti pendundukan bumi untuk Adam lainnya yang bisa pembaca renungkan sendiri.
Okee, Alloh SWT tuh emang so sweet banget. Semoga tulisan ini bermanfaat :-)

Comments
Post a Comment