Resolusi 22 Tahun
Yep, dah 1 minggu aku pengin update, tapi paket modem abis disaat-saat krisis. Yuhuu, ini mumpung lagi ada wifi nih hihihi. Yuhuu, tepat hari senin minggu kemarin menjadi hari sakral buat ku, hari dimana Mama melahirkan aku kedunia
yang asik gak asik harus dibuat asik-asik aja. 22 tahun sudah aku hidup,
berkelana, numpang hidup dan numpang menghirup molekul-molekul yang
berterbangan diatmosfer bumi milik Alloh SWT ini. Blog edisi kali ini aku hanya
ingin merenungi nasib dan takdir yang menghampiriku selama 22 tahun. Pembaca jangan sedih ya bacanya,
walaupun bentuknya curhat semoga dapat memberi manfaat ya Aamiin hehe
Aku tidak pernah
menyakralkan hari lahir, baik hari lahir teman-teman, keluarga, maupun hari
lahirku sendiri, bahkan sebenarnya akupun lupa bahwa hari senin kemarin adalah
hari lahirku. Bagiku semua hari sama saja, karena setiap hari pasti penuh
kejutan, walaupun sebenarnya kemarin adalah hari ini, dan hari ini adalah
besok, tidak ada kemarin dan besok karena yang ada hanyalah hari ini *halah
ngomong opooo, yo es ra sah di pikir bro haha
Tapi, terimakasih ya
untuk teman-teman yang sudah mendoakan aku mulai dari yang ngucapin langsung,
nelfon, message, medsos, semuanya, terimakasih banyak ya. Titis sayang kalian. Aku
tidak tahu apa yang aku cari di dunia ini, tapi biarlah aku ingat apa yang
sudah aku lakukan dan dapatkan selama 22 tahun ini..
Tahun 1993-1998
Aku lahir dan tumbuh
dengan sangat baik, pada saat itu Mama sangat bangga dan sayang sekali padaku.
Saat Mama masih sehat, Mama selalu cerita padaku bahwa sewaktu kecil dulu aku
sangat mengemaskan. Cubby, gendut, putih, semua orang suka padaku dan
ingin menggendongku. Nama yang sekarang
aku sandang diberikan oleh seorang yang misterius, yang bahkan aku sendiri
tidak diberi tahu siapa dia. Mama hanya bilang, aku adalah Titisan Kharisma,
itu kenapa namaku Titis Risni. Nama yang sangat indah bukan? Mama pasti sangat
sayang padaku dan punya harapan besar padaku.
Tahun 1998
Aku masuk TK. Aku
tumbuh menjadi anak yang sangaaat nakal dan menjengkelkan sekali pada saat itu.
Mama pasti sangat sayang sekali padaku, karena setiap apa yang aku minta pasti
Mama turuti selama Mama bisa. Pada saat itu aku beruntung, Mama adalah pedagang
paling sukses dikampung, belum banyak saingan. Aku sering membuat Mama marah
dan jengkel karena aku selalu membangkang dan apa yang aku minta harus
dipenuhi. Aku ingat sekali pada saat itu aku pasti selalu menunggu Mama pulang
dari pasar, karena setiap pulang dari pasar Mama pasti selalu membawa oleh-oleh
makanan kesukaanku, entah itu ayam goreng, rames dengan sayur kesukaanku,
maupun soto kesukaanku. Aku tahu, Mama sangaaat sayang padaku. Aku memang
sangat nakal dan jail, tetapi Mama selalu menyesal ketika sesekali Ia bertindak
tegas padaku.
Tahun 1999-2006
Awal masuk SD aku masih
sama, aku masih anak nakal yang selalu berada diperingkat terbawah. Aku tidak
pernah membuat Mama bangga pada saat itu, tetapi bagi Mama aku hanya masih
anak-anak. Semua mulai berubah ketika aku masuk kelas 3 SD, guru selalu
membacakan cerita penuh makna saat dikelas, aku mulai termotivasi oleh cerita
yang diceritakan Pak Guru. Aku mulai
suka ke perpustakaan, mulai suka meminjam dan membaca buku. Aku mulai tahu
bahwa buku itu adalah makanan yang sangaat enak. Aku pun mulai rajin belajar,
peringkatku naik dari yang selalu berada dibawah menjadi ditengah. Perubahan
yang lumayan.
Aku semakin menjadi perbandingan
oleh guru, menjadi siswa aktif, kemudian memperoleh peringkat kedua dan menjadi
kandidat perwakilan sekolah untuk mengikuti lomba dokter kecil. Aku mendapat
beasiswa BOS, ini adalah awal aku bisa memberikan sesuatu yang membanggakan
buat Mama, awalnya.. hingga akhirnya aku mendapat peringkat satu hingga hasil
UN ku pun menjadi 3 besar terbaik satu kecamatan dan melanjutkan sekolah dengan
beasiswa.. Mama bangga sekali padaku pada saat itu. Aku mengurus semuanya
sendiri. Mama tidak tahu apa-apa masalah administrasi, maklum Mama tidak lulus
SD.
Tahun 2006-2009
Aku masuk SMP. Aku
kembali mendapat peringkat 1 dan mememangkan juara 1 matematika di sekolahku.
Mama semakin bangga padaku? Jelas. Beberapa kali aku diminta ikut perlombaan
tingkat kabupaten, dari olimpiade sampai seni rupa, tapi masih belum mendapat
juara. Tapi aku tahu, bagi Mama aku adalah putrinya yang sangaat membanggakan.
Aku cukup sibuk dengan kegiatan ekstra kurikuler dan tugas, Mama selalu
mencucikan bajuku yang selalu menggunung. I love you Mama. UN SMP? Nilaiku pun
patut untuk dibanggakan, dengan nilai itu aku berhasil mendapat beasiswa untuk
masuk sekolah RSBI, SMA ku. Urusan sekolah, seluruhnya aku mengurusnya sendiri.
Itu semua diluar pengetahuan Mama, Mama hanya menuruti saja apa yang aku minta.
Mama sangat percaya padaku, putrinya yang baik dan jujur.
Tahun 2009-2012
Selama SMA, selama 3
tahun aku sekolah dengan beasiswa full. Nilaiku bagus, tapi pada tahun pertama.
Tahun kedua dan ketiga aku berada diperingkat terbawah. Apa aku bodoh? Tentu
saja tidak, selama 6 tahun aku mendapat peringkat terbaik mana mungkin aku anak
bodoh. Disini aku baru tahu, ada manusia yang sebegitu fobia dengan nilai
jelek, nilai jelek begitu menakutkan seperti raksasa yang akan menginjak kita.
Ya... tentu kita harus melindungi diri dari raksasa itu, dengan cara apa? Tentu
pembaca paham lebih dari saya. Lalu aku? Entah karena apa, intinya aku tidak
takut dengan raksasa itu, atau lebih tepatnya berusaha untuk tidak takut. Aku
berusaha meyakinkan diriku sendiri, ada raksasa yang lebih besar dan lebih
menakutkan dari sekedar nilai jelek, yaitu Tuhan. So, aku memilih menjadi
diriku secara murni, tanpa manipulasi dan paksaan. Meskipun aku harus dibenci,
terhina, aku tidak mau ada hitam dibalik putih, aku butuh kejujuran.
Aku masih menjadi putri
kesayangan Mama yang membanggakan, karena tidak dari peringkat kelas, beberapa
kali aku memperoleh kejuaraan dari karya ilmiah dan mendapat tunjangan yang
sebagian dari tunjangan itu aku berikan ke Mama dan selebihnya aku tabung. Aku
pun berdagang, hasilnya aku jadikan uang jajan, sedikit foya-foya, dan
selebihnya aku tabung. Mama mulai aku modali untuk bisnis tempe.
Tahun 2012-sekarang
Jalur undangan? Aku
hanya bermimpi bisa menggunakan jalur itu, jalur itu tidak diperuntukan untuk
anak dengan peringkat terendah. Tidak adil bagiku, pada faktanya harusnya aku
berhak bahkan lebih berhak dari mereka semua. Tapi, aku hanya harus belajar
ikhlas. Aku mendaftar ke Universitas Swasta di Jogja untuk jalur undangan,
diterima di Hubungan Internasional. Aku tolak, aku lebih memilih membuktikan
diri lewat jalur tulis. Aku mendambakan institut ternama di Bandung. Aku tidak
benar-benar mendambakannya, hanya untuk mebuktikan bahwa aku tidak se-idiot
nilai yang aku dapatkan. Tetapi aku bersungguh-sungguh belajar untuk
memperolehnya. Hingga usut punya usut, terdamparlah aku disini, di UNS. Tapi,
sekarang aku cinta sekali dengan kampus ku ini. Apa yang memang menjadi hak ku
sudah aku dapatkan, aku mendapat beasiswa bidikmisi selama 4 tahun.
Jangan pernah tanyakan
IPK padaku, yang jelas beberapa prestasi sudah aku gondol disini juga. Mama
tidak banyak aku beri tahu, toh agaknya ini sudah waktunya untuk sepenuhnya aku
harus bertanggung jawab dengan hidupku sendiri.
22 tahun..
Ini usia yang sakral
dan menentukan masa depanku, usia yang penuh dengan kejutan. Usia dimana cinta
monyet adalah hal yang memalukan dan tidak lagi pantas untuk terjadi. Karena
ini adalah usia dimana harus menuju komitmen yang serius, kometmen untuk masa
depan.
Diusia ini aku akan
mendapatkan gelar sarjana dan memulai dunia baru ditempat baru juga.
Semoga diusia 22 tahun ini
aku dipertemukan dengan jodohku dan bertunangan diumur ini juga. Jodohku,
dimanapun kamu, membaca tulisan ku ini atau tidak, datanglah padaku di usiaku
sekarang ya. Semoga Alloh menyampaikan pesanku padamu. I love you so much haha
Aku ingin menikah
diusia 23 tahun
Kemudian menyelesaikan
gelar M.Sc ku di luar negeri pada usia 24 tahun. Setelah itu aku adalah seorang
dosen/peneliti sekaligus juga adalah penulis yang akan/telah menerbitkan
beberapa buku best seller Aamiiin Ya Alloh. Hobbi ku adalah hunting foto dan menulis.
Sekian rancangan
resolusi 22 tahunku.. semoga mabrur, eh. terkabul, bantu aku berdoa ya Aamiin

Comments
Post a Comment