Mentari bersinar sempurna. Udara pun terasa menyengat kulit. Beberapa bulan terakhir kemarau panjang memang tengah melanda desa ini. "Tiittt tiiiitt", suara klakson mengagetkan lamunanku. "Ada paket majalah mba", cletuk pria berseragam jingga didepan rumah. "Oh iya pak, terimakasih" Tak lama, kurir itu pun segera berlalu dari hadapanku. "Paket apa itu?" "Majalah, Bu" "Belanja mulu, memang punya duit?" Aku tak menjawab. "Kalau punya uang itu lebih baik disimpan. Ingat, kebutuhan anak kamu juga banyak", sambung ibu. "Ini majalah buat dijual lagi bu, bukan buat Tari" "Lah kemarin-kemarin itu apa, gombal buat kamu pakai sendiri kan? Nggak usah beli-beli barang bekas terus ri" "Apa to bu, itu kan baju bermerek, sepatu juga bermerek. Cari disini mana ada bu. Sepatu Tari kan ya sudah rusak, perlu ganti." Ibu tak lagi berkomentar. Aku...