Soul_Flowers

Foto buku referensi Ih.. kamu berat badannya berapa sih ? Kamu setiap hari dikasih makan apa sih, kok bisa gendutan gitu ? Kamu kurus banget, cacingan yah? Ya ampuun, kamu kekurangan gizi yah, kok gak gede-gede ? Whahahaha, segelumit pertanyaan alay nan nyelekit itu bisa saja kita dengar atau bahkan ada di otak-otak orang yang lihat kamu. Bagi sejumlah orang, urusan berat badan merupakan urusan privasi yang menjadi rahasia umum *loh lah. Mungkin semua orang bisa tahu dan merasa si A ‘gede dikit’ atau si B ‘agak kecil dikit’, tetapi diantara kita biasanya enggan membicarakannya secara terbuka, kerena hal ini akan menyentil yang merasa *opooo ikiiii maksuteee adimiiiinnn yoooo.  Perlu ditekan kan yaa, ‘gedean dikit’ sama ‘kecilan dikit’ itu bisa dikatakan relatif, atau tergantung orang yang melihat dan   merasa.   Bisa jadi si X bilang A proporsional, trus si Y bilang si A ‘kecilan dikit’, eh bisa juga nih ya si Z bilang si A ‘kegedean dikit’, jadi ya pandan...

Industri hiburan ditelevisi sangat membutuhkan tukang keplok “profesional”. Para suporter ini dibayar dan diwajibkan untuk tepuk tangan dan tertawa sehingga acara bincang-bincang atau lawak tampak meriah meskipun sebenarnya tidak lucu, apalagi cerdas. Hampir tidak ada yang otentik dalam industri hiburan di televisi.  Semua serba direkayasa demi lakunya komoditas. Para juru keplok yang dikoordinasi agen ini benar-benar jadi alat untuk menyemangati para penampil dan memancing tawa penonton lain. Namun, penonton bukan tertawa dan terhibur, tetapi justru "terharu" melihat juru keplok dan penampil bersusah payah untuk lucu. Sama terharunya merasakant nasib bangsa ini yang juga tak lebih dari juru keplok dan tawa dalam pementasan industri politik, baik level nasional maupun internasional. Bedanya, juru keplok disini tidak dibayar, malah diwajibkan membayar baik dengan uang maupun kesusahan hidup. Pada masa pemilihan presiden lalu,  bangsa ini ramai-ramai digiring...

Yuhu, kali ini ane pengin nulis tentang tarveler. Sudah tahu dong ya apa itu traveler? Yupss, betul betul betul. Traveler itu orang yeng hobinya jalan-jalan. Bukan jalan-jalan ke mall tentunya ya. Biasanya traveler itu pergi dari satu tempat ke tempat lain. Biasanya dengan tujuan ingin lebih mengenal culture dan histories suatu wilayah, serta keindahan alamnya. Traveling bisa dilakukan baik secara berkelompok maupun individu. Tetapi lebih sering ditemukan kelompok-kelompok traveler. Ya bisa ditebak dong kenapa? Yuhu, biar bagaimanapun traveler berkelompok lebih membantu dibanding sendiri, ya minimal sudah bisa ditanggung bareng. Eitss, tapi ini bukan berarti harus takut kalau mau traveling sendirian dong ya hehe Tapi ternyata kenyataannya tidak se simple itu, banyak faktor yang sering kali membuat kita klepek-klepek duluan sebelum benar-benar cusss traveling beneran. Beberapa faktor diantaranya tentu masalah makanan, uang, takut nyasar, kesepian dan yang paling banyak me...

 Foto diambil dari merdeka.com Hallo hallo Bandung.. eh padahal ane di Solo *gak lucu yah, gak lucu yah hahaha. Tema postingan blog ane kali ini adalah kesurupan. Teman-teman pembaca tentu sudah tidak asing lagi dengan satu kata yang diawali dengan huruf   K dan diakhiri dengan huruf   N diatas bukan? Tulisan ane ini terinspirasi oleh seringnya ane menonton tayangan misteri, membaca beberapa postingan tentang kesurupan, seringnya ane nonton berita kesurupan, dan yang terakhir pengalaman ane sendiri yang hampir kesurupan. Kesurupan dapat diartikan adanya roh, makhluk halus yang menyentuh atau masuk kedalam tubuh manusia. Ada banyak sebab dibaliknya yang akan ane jelaskan lebih lanjut dibawah. Tetapi ane mau cerita dulu gimana ceritanya ane hampir kesurupan, mau dengar mau dengar mau dengar? Oke, langsung saja yukk nimbrug *ini berasa mau ngrumpi aja si admin hahaha. Ane pakai nama samaran yah, mmmm.. siapa ya namanya mmmmm.. Risni aja yah *gubraaakkkkkk, ...