Sunset, Sunrise dan Fotografi

"Berterimakasih lah pada sunset yang telah berlalu, karena sunrise selalu datang setelahnya"

 Throwback...flashback...itu yang ingin aku ceritakan, yuk cek it out..
Aku pernah sangat gandrung dengan fotografi. Tepatnya 2 (dua) tahun lalu. Aku begitu meyukai pengabadian terhadap moment sunset sunrise, foto-foto makro, panggung, potrait. Aku bahkan begitu sering mendatangi pameran fotografi. Aku menyukai fotografi, sama besarnya seperti rasa cinta ku terhadap jurnalistik.
Aku adalah aku, ketika aku menyukai sesuatu, aku seperti terobsesi padanya. Aku hampir memotret setiap hari, mengedit contrast setiap malam. Meskipun tak banyak aku publikasikan, dan hanya menjadi konsumsi pribadi, foto-foto yang di hasilkan dari jepretan tangan ku sendiri benar-benar ku kagumi. Disaat yang sama, aku tengah berada di posisi dekat dengan seorang yang juga meyukai fotografi. Dia berperan besar dalam pengembangan hasil jepretan-jepretan ku. Hingga kemudian, aku sulit membedakan, aku terobsesi dengan kemampuannya dalam pengambilan gambar atau terobsesi dengan dirinya sebagai manusia yang utuh.
Aku tidak menemukan jawabannya. Hingga kemudian aku menyadari, bahwa itu terjadi karena kontrol diri ku yang lemah. Aku terlalu ekspresif dan terbuka. Aku hanya belum dewasa. Alloh hendak mendewasakanku dengan menjadikan teman ku itu sebagai objek pendewasa itu sendiri. Aku berterimakasih pada Alloh, aku berterimakasih pada dia, dan aku bersyukur telah lulus dari ujian yang membuat ku hampir gila ini. Aku lulus, perlahan aku melihat semuanya tinggal menjadi keping kenangan, piringan hitam yang akan aku ingat.
 
Sekarang aku telah dewasa, dan obsesi ku pada fotografi pun tak lagi sebesar dulu. Aku menyukainya, suka yang seperlunya saja. ^_^

Comments

Populer Post

Penipuan Panggilan Tes Perusahaan Menggunakan Email dan Agen Travel

Resensi Novel Pesona Izmir

Libur Nasional Covid 19