Presentasi Didepan Publik
Apa yang Anda rasakan
ketika akan atau sedang presentasi didepan orang banyak? Gugup ? deg-degan ?
Sampai kaki Anda gemetar ? Ngomong gak jelas ? Tangan dan kaki bergoyang kesana
kemari ? Wuih, pasti nano nano kan yaa rasanya. Penulis sering mengamati tingkah
laku teman-teman ketika sedang presentasi dikelas, yaa kira-kira kebanyakn
seperti itu reaksinya hehehe.
Mau tahu kenapa itu
terjadi ?
Yeah, buku ini bisa
menjadi salah satu solusi untuk mengobati rasa keppo kamu. Ada banyak
pembahasan yang dibahas dibuku ini untuk bisa tampil didepan publik. Tetapi
penulis hanya akan menulis bagian yang menurut penulis blog ini paling menarik
dari buku ini. Yaa.. penulis memilih mengambil bagian OTAK.
Untuk bisa memahami
sepenuhnya apa yang terjadi dengan tubuh kita ketika tampil didepan umum, baik
dilapangan tenis maupun saat berbicara didepan sejumlah pendengar, pertama-tama
Anda harus memahami dulu komponen fisik dari otak manusia. Banyak orang
menganggap otak manusia merupakan satu kesatuan tunggal. Kenyataannya, otak
manusia terdiri dari tiga bagian terpisah, dan masing-masing bagian berkembang
sendiri dengan tingkat sejarah evolusi yang berbeda pula.
Bagian paling primitif
dari otak manusia yang terletak didasar otak, sangat mirip seperti otak reptil,
mahluk yang perilakunya terpusat pada upaya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup, melepaskan diri dari bahaya, kecepatan, kekuatan, dan membalas dengan
cepat, serta mempertahankan keseimbangan dan kelenturan otot manusia.
Bagian otak manusia
yang kedua disebut otak “mamalia tua”. Bagian ini mengelilingi bagian otak
reptil, dan berkembang pada jenis mamalia paling primitif, yang hidup kurang
lebih 50.000.000 tahun yang lalu. Bagian otak mamalia tua ini merupakan pusat
emosi dari dorongan seksual.
Dibagian otak manusia
yang berkerut-kerut – dengan ketebalan kurang lebih delapan per sepuluh inci– terletak neokorteks atau otak “mamalia
muda”. Melalui bagian otak yang umum disebut korteks selebri ini lah manusia berpikir, berbicara, menimbang, dan
melakukan sejumlah fungsi yang membedakan makhluk hidup lain didepan bumi.
Korteks
selebri terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kiri dan kanan.
Bagian
kiri
mengendalikan/terkait dengan fungis :
1.
Bicara
2.
Bahasa
3.
Logika
4.
Pertimbangan
5.
Analisis
6.
Menulis
7.
Membaca
Bagain
kanan mengendalian/terkait dengan fungsi :
1.
Mengenali wajah
2.
Ritme
3.
Gambaran visual – kedalaman
4.
Kreativitas
5.
Proses paralel
6.
Sintesis
Untuk berbicara didepan
publik secara efektif, kedua bagian korteks
selebri harus berkerja secara bebas dan lancar. Tetapi ketika Anda tengah
berda didepan publik untuk presentasi atau menjadi presenter sering kali Anda
merasa cemas dan khawatir, entah apa yang Anda khwatirkan tentu Anda sendiri
yang tahu. Yang jelas sering kali situasi menjelang atau saat presentasi secara
sadar atau tidak sadar mebuat Anda merasa berada pada situasi yang penuh dengan
resiko dan merasa terancam, maka otak reptil kita cenderung mengambil alih
kendali, menyiapkan tubuh untuk menghadapi bahaya. Jantung berdetak lebih
cepat, otot-otot menegang, tenggorokan kering, dan pernafasan berubah. Kondisi seperti ini lazim dikenal
dengan reaksi melawan atau lari.
Disaat seperti itu, korteks selebri Anda seperti menutup.
Bicara, logika, dan pertimbangan Anda akan terpengaruh. “Sepertinya saya tidak
bisa berpikir dengan benar”, begitu komentar Anda. “Pikiran saya tersumbat,
saya jadi bingung, saya bahkan tidak bisa mengait-ngaitkan hal yang sangat
logis”. Otak reptil Anda mengambil alih, mengirinkan sinyal-sinyal yang kuat,
yang menyatakan bahwa korteks selebri Anda sedang merasa kewalahan dan tidak
bisa berpikir dengan bebas seperti seharusnya. Gangguan terhadap proses
berpikir ini serupa dengan gangguan pencernaan yang Anda rasakan ketika selesai
makan, dan berada dalam kondisi tertekan atau stress. Seperti terganggunya
sistem pencernaan, stress bisa mengganggu kerja korteks selebri, bagian otak yang mengendalikan proses berpikir.
Solusi dari semua ini
tentu adalah latihan untuk menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kirimu. Kamu belajar jangan menghafalkan, tapi imajinasikanlah apa yang sedang kamu baca. Karena ketika kamu tampil didepan publik imajinasi yang ada diotakmu akan memperlancar presentasimu dan membuatmu lebih kreatif dan tidak lagi bersifat teksbook. Tapi tak lupa, persiapan yang matang sebelum presentasi. Nah, dibuku
ini disebutkan metode dan trik-trik supaya kita siap bicara didepan publik dan
menajdi pembicara yang sukses. So, kalau mau tahu isinya lebih dalam lagi, bisa
dicari diperpusatakaan pusat UNS. Atau bisa juga dicari di toko-toko buku
terdekat hehehe :-D
Baca juga :
Mahasiswa Tingkat Akhir
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
Baca juga :
Mahasiswa Tingkat Akhir
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Comments
Post a Comment